Mataram NTB - Dalam rangka menjaga kelancaran pelaksanaan tahapan Pemilu 2024 di kota Mataram, Polresta Mataram telah menyusun langkah-langkah pengamanan dengan melibatkan seluruh unsur seperti TNI, Polri dan Pemerintah Kota Mataram yang dikemas dalam Pengaman Pemilu 2024 dan Sispamkot 2024.
Untuk mengetahui segala tugas yang akan dilaksanakan oleh seluruh personel yang tergabung dalam pengaman Pemilu 2024 dan Sistem Pengamanan Kota (Sispamkot) tentang upaya pengamanan yang telah dipersiapkan, Polresta Mataram menggelar Simulasi yang berlangsung di Ex Bandara Selaparang Mataram, Sabtu (16/09/2023)
Hadir pada kegiatan tersebut KaroOps Polda NTB, Wakapolresta Mataram, KabagOps Polresta Mataram, Perwakilan Kejari Mataram, TNI AD, AL dan AU, Ketua KPU NTB, Ketua KPU Kota Mataram, Ketua Bawaslu NTB, Ketua Bawaslu Kota Mataram, para PJU Polresta Mataram serta 1999 personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri dan Pemerintah yang terlibat sprint dalam Petugas Pengamanan Pemilu 2024 dan Sispamkot 2023.
Berdasarkan informasi yang diliput media ini bahwa Pengamanan Pemilu 2024 dan Sispamkot 2023 Polresta Mataram melibatkan 1.999 personel gabungan yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan pembekalan baik melalui teori maupun praktek yang pada hari ini dilakukan latihan bersama (Simulasi) tentang tugas-tugas yang akan dilakukan pada Pengamanan nantinya.
Dimulai dari Pengamanan masa kampanye. Pada tahap ini seluruh petugas akan mengawal beberapa lokasi yang akan dilaksanakan Kampanye oleh para caleg. Demi kelancaran sejumlah petugas akan berada di masing-masing lokasi dimana kampanye berlangsung.
Kemudian Pengamanan masa tenang. Kegiatan ini melakukan penertiban alat peraga kampanye oleh Bawaslu dan Pol PP yang kemudian di Backup oleh petugas Pengamanan Pemilu 2024 Polresta Mataram.
Pada masa tenang ini, akan ada Patroli skala besar Untuk menciptakan situasi di wilayah hukum Polresta Mataram agar tetap kondusif menjelang pemilu 2024 berlangsung. Sejumlah petugas akan menyebar untuk berjaga-jaga dibeberapa titik rawan. Ini dilakukan di wilayah - rawan seperti kantor partai, KPU, Bawaslu, serta tempat-tempat rawan lainnya.
Adegan penanganan kasus money politik terhadap tim sukses dari salah satu calek DPD yang diduga tengah membagi-bagi uang untuk memilih calon tersebut. Tim Gakkumdu didampingi petugas Shabara Polresta Mataram menciduk dan mengamankan.
Pengamanan pemungutan suara di TPS. Dalam adegan ini Polresta telah memetakan sistem Rawan, yakni 1, 2 dan 3, kerawanan ini dilihat dari beberapa alasan yang salah satunya jarak TPS yg cukup jauh dari PPK sehingga dibutuhkan pengamanan yang ektra ketat.
Kemudian pengawalan kotak suara dari TPS menuju PPK / Kecamatan yang dikawal petugas tersebut, dilanjutkan dengan pengamanan rekapitulasi di tingkat kecamatan. Pada adekan ini muncul sejumlah orang dari simpatisan salah satu caleg yang tidak terima dari hasil pemilu, sehingga petugas terpaksa turun tangan hingga situasi dapat diredam, namun sejumlah pendukung akan mengancam dengan melakukan demo yang lebih besar lagi di KPU.
Pengawalan kotak suara dari kantor camat ke KPU juga dilakukan petugas pengamanan Pemilu 2024 hingga pada Pengamanan sidang pleno di KPU dengan melibatkan seluruh fungsi yang ada.
Jika Pada saat sidang pleno diketahui bahwa akan ada mobilisasi massa yang cukup besar di KPU NTB. Maka selanjutnya Petugas Pengamanan dari Polresta Mataram melakukan koordinasi dengan seluruh stekeholder terkait pelaksanaan tindakan tindakan pengamanan. Maka Dengan seijin Walikota Mataram pengamanan Sispamkot diberlakukan oleh Polresta Mataram dengan melibatkan semua stekeholder.
Pada pelaksanaan Sispamkota seluruh titik objek vital akan ditempatkan personel pengamanan dan menyiagakan unit mobil Pemadam Kebakaran untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa kontijensi.
Baca juga:
Warga Ubah Gang Sempit Jadi Kebun Sayur
|
Dengan diberlakukan sistem pengamanan Kota diharapkan dapat meminimalisir ataupun mencegah terjadinya peristiwa yang akan mengganggu Kondusifitas wilayah Kota Mataram.
Kemudian bila situasi dianggap krodit, maka dilakukan Lintas ganti personel pengamanan dari Linmas lanjut ke Pasukan Anti huru hara dari brimobda NTB. Pergantian ini dilakukan lantaran massa aksi semakin beringas dan telah melanggar aturan.
Unjuk rasa telah berhasil di bubarkan paksa oleh petugas Pengamanan pemilu 2024. Untuk menjamin situasi tetap kondusif pasca ujuk rasa Polresta Mataram melakukan Patroli skala besar. Dalam patroli ini petugas memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat agar tetap tertib sehingga kamtibmas dapat terpelihara dengan baik.
Adapun susunan rombongan dalam pelaksanaan patroli Skala besar dimana kendaraan pertama 2 unit kendaraan Pengawalan lantas, kemudian kendaraan 1 unit kendaraan TNI AD, kendaraan TN AL, kendaraan TNI AU, Kendaraan Shabara, 2 unit Pemadam Kebakaran, kendaraan Pol-PP, kendaraan perhubungan, kendaraan ambulan 2 unit, kendaraan R2 dari Polda NTB, serta 2 unit R4 Brimobda.
Dalam keterangan singkatnya, Wakapolresta Mataram AKBP Syarif Hidayat SIK., usai simulasi berlangsung, kepada awak media mengatakan bahwa kegiatan simulasi ini sama dengan gladibersih tentang apa tugas-tugas yang telah disampaikan sebelumnya. Maka hari ini dipraktekkan secara langsung sehingga kedepan bila menghadapi hal tersebut tentu akan lebih mudah dalam mengambil tindakan.
"Semua yang kita lakukan ini tujuannya cuma satu yaitu bagaimana Polresta Mataram Menjaga Harkamtibmas tetap kondusif selama tahapan pemilu hingga pelantikan caleg terpilih nantinya, "tutup Syarif sapaan akrabnya.(Adb)